KETIKA JIWAKU LETIH LESU
Bacaan : Yunus 2:1-9
“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.” (Yunus 2:7)
Jerry berdoa dalam keheningan. Segala kepedihan hatinya ia luapkan kepada Tuhan sebagai tanda penyerahan dirinya secara total. Sudah lama ia tidak menikmati masa-masa indah di hadirat-Nya. Kekerasan hatinya untuk tidak mendengarkan nasihat ibunya telah menyebabkan Jerry harus kehilangan salah satu kakinya akibat kecelakaan yang menimpanya. Kecelakaan itu bagaikan obat yang menyadarkannya. Walau penderitaan itu menghancurkan hatinya, tetapi setidaknya penderitaan itulah yang telah mengingatkannya untuk kembali lagi ke jalan Tuhan.
Tidak jarang penderitaan menjadi sarana yang dipakai Tuhan untuk menarik seseorang kembali kepada-Nya. Ada kalanya ketidak-taatan dan ketidak-pekaan seseorang akan kehendak Tuhan telah mengizinkan-Nya untuk menariknya kembali dengan cara yang sedikit lebih keras. Jika kita mengabaikan peringatan kecil dari Tuhan, maka Tuhan tidak segan membiarkan kita mengalami peringatan yang lebih keras. Peringatan itu bisa berupa kecelakaan, yang bisa terjadi sebagai konsekuensi dari kesalahan kita.
Demikian juga yang pernah dialami oleh Yunus ketika ia memilih jalan untuk tidak menaati Tuhan dan berjalan seturut dengan pilihannya sendiri. Ketidak-taatan itu membawa ia mengalami penderitaan yang harus ditanggung sebagai konsekuensi dari kesalahannya. Dalam suasana mencekam di dalam perut ikan, Yunus pun memanjatkan doanya, “Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”
Tak dapat dibayangkan bagaimana perih dan letihnya hati Yunus kala memanjatkan doa tersebut. Doa itu menyadarkan kita, bahwa terkadang kita hanya akan ingat Tuhan saat melalui masa sukar dan penderitaan. Menariknya, kasih Tuhan itu tidak dibatasi dengan kesalahan kita. Sungguh suatu kasih yang luar biasa. Keluar-biasaan kasih Tuhan ini juga digambarkan melalui kisah seorang anak yang hilang yang pergi menghabiskan harta bapanya, setelah kehabisan uang dan mengalami penderitaan, ia pun kembali ke bapanya, dan bapanya menerimanya dengan penuh sukacita. Saudaranya yang melihat itu tidak bisa menerimanya. Itulah gambaran kasih Tuhan, suatu hal yang sulit diterima oleh akal manusia. Kasih Tuhan tidak terhalang oleh apa pun. Tuhan tidak menutup telinga, saat kita lupa akan dia dalam masa kesenangan dan datang berseru di saat kita benar-benar tertekan, terdesak, butuh pertolongan-Nya, dan merasakan keletihan jiwa.
Kala keletihan jiwa menerpa jiwa kita, ingatlah, seruan kepada Tuhan menjadi kemenangan yang akan menghampiri hidup kita. Adalah baik jika kita mengingat Tuhan ketika jiwa kita merasa letih. Tetapi lebih baik lagi, jika dalam keadaan aman-aman, semua nyaman, kita tetap memelihara hubungan dengan-Nya. Jangan hanya saat genting dan bahaya menyerang, kita berseru kepada-Nya. Janganlah menjauh dari Tuhan!
DOA :
“Bapa di Sorga, kuatkanlah aku kala mengalami keletihan jiwa dan tetap ingat dan berseru kepada-Mu sebagai pelepas segal;a kesesakan. Dalam nama Tuhan Yesus aku memohon. Amin.”